Penyelenggara | PASCH Jerman |
Prestasi | Beasiswa Jugendkurz |
Kisah Yonah Tentang Jerman
Hallo, saya Yonah salah satu siswi dari SMAK Frateran Maumere yang menjadi salah satu peserta PASCH Jugendkurs di kota Bremen, Jerman yang berlangsung dari tanggal 25 Juni-15 Juli 2023. Saya pastinya sangat bersyukur kepada Tuhan karena dengan segala berkat dan rahmat-Nya, saya bisa mengikuti kegiatan ini yang pastinya menjadi salah satu pengalaman yang luar biasa serta tidak terlupakan untuk saya.
Jujur saya tidak pernah menyangka bisa mendapatkan beasiswa untuk mengikuti kursus di luar negeri di usia yang masih cukup muda. Saya bersyukur karena saya memilih sekolah yang tepat untuk melanjutkan pendidikan saya. SMAK Frateran Maumere adalah sekolah yang selalu melahirkan siswa/i berprestasi melalui program-program yang ada di sekolah ini. SMAK Frateran Maumere adalah salah satu dari 29 sekolah PASCH di seluruh Indonesia. Melalui program ini, setiap tahunnya SMATER mengirimkan 1-2 orang siswa untuk mengikuti Jugendkurs (kursus Bahasa Jerman bagi siswa) di Jerman. Melalui tulisan ini, saya akan menceritakan persiapan serta perjalanan saya untuk memperoleh beasiswa ini.
Berawal dari saya dipilih oleh salah satu guru Bahasa Jerman di sekolah saya untuk mengikuti bimbingan persiapan olimpiade Bahasa Jerman di bulan Oktober 2022. Bimbingan itu diperlukan karena level yang diperlukan untuk mengikuti olimpiade adalah A2, sedangkan waktu itu saya baru mencapai level A1. Setelah bimbingan selama kurang lebih dua bulan, akhirnya tiba saatnya saya untuk mengikuti perlombaan di tingkat regional (Maumere-Ende). Puji Tuhan saya menjadi juara 2 untuk tingkat regional, sehingga saya berhak untuk melanjutkan perlombaan ke tinngkat nasional. Di tingkat nasional, saya berhasil masuk 20 besar dari 70 peserta lomba.
Satu hari setelah pengumuman hasil perlombaan tersebut, saya dipanggil oleh guru Bahasa Jerman saya. Beliau mengatakan bahwa tahun ini PASCH Jugendkurs sudah dibuka secara offline bagi seluruh siswa/i sekolah PASCH. Akan tetapi, persyaratannya ialah harus mempunyai Goethe-Zertifikat A2 dan siapa yang memperoleh nilai tertinggi akan menjadi penerima beasiswa untuk mengikuti kursus di Jerman. Oleh karena itu, di bulan Maret 2023 ada ujian sertifikat yang akan dilaksanakan di SMAK Frateran Maumere. Setelah mengetahui berita tersebut, saya menjadi lebih serius untuk belajar Bahasa Jerman. Setiap hari saya selalu menyempatkan diri untuk latihan soal dan menonton video di you tube agar kemampuan berbahasa saya bisa menjadi lebih baik. Selain itu, setiap sabtu saya mengikuti bimbingan belajar bersama guru Bahasa Jerman saya di sekolah.
Setelah ujian sertifikat, saya harus menunggu selama kurang lebih 2-3 minggu untuk mendapatkan pengumuman dari hasil ujian tersebut. Akhirnya, tepat 2 hari setelah ulang tahun saya, saya dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Di sana ada Frater kepala sekolah dan guru Bahasa Jerman. Akhirnya, saya diberitahu oleh Frater kepala sekolah bahwa saya yang menjadi penerima beasiswa untuk mengikuti PASCH Jugendkurs 2023 di kota Bremen, Jerman. Pada saat itu, air mata saya langsung jatuh. Saya merasa sangat terharu dan pastinya bersyukur karena diberikan kesempatan yang sangat indah dari Tuhan. Setelah itu saya mulai mengurus segala berkas yang diperlukan untuk persiapan keberangkatan saya ke Jerman. Selain mempersiapkan berkas, saya dan teman saya juga menerima berkat dari Bapa Uskup Keuskupan Maumere.
Pada tanggal 23 Juni 2023 petualangan dan perjalanan itu dimulai. Saya berangkat dari Maumere ke Jakarta untuk mengikuti acara penyambutan di Goethe Institut Indonesia di Jakarta. Tanggal 24 Juni 2023, saya bersama dengan 9 teman yang lainnya mengikuti kegiatan di Goethe Institut Indonesia di Jakarta. Di sana kami diajarkan bagaimana kehidupan orang-orang Jerman, kebiasaan mereka seperti apa, makanan-makanannya dan kami juga diminta untuk menulis apa yang kami pikirkan tentang Jerman. Setelah itu, kami makan malam bersama dan pada pukul 9 malam kami berangkat ke bandar udara internasional Soekarno-Hatta untuk penerbangan ke Hamburg, Jerman. Perjalanan kami berlangsung selama 17 jam dengan satu kali transit di Dubai, Uni Emirat Arab. Setelah sampai di Jerman, dengan menggunakan bus kami berangkat ke Bremen dengan waktu kurang lebih 2 jam 30 menit.
Setelah sampai di Bremen, kami melakukan pengambilan foto serta id card sebagai tanda pengenal selama mengikuti kursus di Bremen, Jerman. Selain Indonesia, negara lain yang menjadi peserta kursus di Bremen adalah Australia, Selandia Baru, Namibia, India, Amerika Serikat, Colombia, Panama dan Mexico. Selama 3 minggu pastinya saya mendapatkan banyak sekali pengalaman baru di sana. Dimulai dari makanan yang pastinya rasanya sangat berbeda dengan makanan Indonesia, tapi itulah salah satu hal yang akan dirindukan ketika sudah kembali ke Indonesia. Selama kursus, kami memulai hari di jam 8 pagi untuk sarapan, setelah itu jam 9 pagi pelajaran dimulai. Pelajaran berlangsung selama kurang lebih 6 jam dan ada jeda istirahat singkat serta istirahat makan siang. Setelah pelajaran, kami mempunyai program dari para pendamping selama kami berada di Jerman. Programnya bermacam-macam, ada nyanyi bersama, membuat gelang, membuat baju, bermain voli, membuat kartu pos dan berbagai macam program lainnya. Salah satu program yang berkesan bagi saya adalah âBatikenâ atau membuat kaos tie dye. Program ini sangat seru dan pastinya bisa menambah keahlian kami. Setelah program dari para pendamping, kami melanjutkan kegiatan dengan makan malam. Setelah makan malam, kami mengikuti program lagi dari pendamping sampai jam setengah 10 malam dan dilanjutkan dengan bernyanyi bersama dengan semua teman-teman peserta kursus. Setelah itu dilanjutkan dengan âFlur Gespraechâ atau pemberitahuan informasi untuk kegiatan yang akan dilakukan besoknya. Dimulai dari jam setengah 10 sampai jam 11 sudah diberlakukan jam malam dan tidak boleh ada kegiatan apapun lagi di luar kamar.
Selain pelajaran, kami juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Bremen, Jerman. Di minggu pertama kami berkunjung ke Universitas Bremen dan pastinya kami juga diberikan beberapa informasi tentang universitas tersebut serta jurusan apa saja yang ada di universitas tersebut. Setelah keliling universitas, kami diberikan kesempatan untuk merasakan bagaimana menjadi anak kuliahan di sana dengan makan siang di kantin dari universitas tersebut. Di kantin, kami merasakan makanan yang menjadi salah satu makanan tradisional Jerman yaitu âLinsensuppeâ. Selain ke universitas Bremen, kami juga berkunjung ke Bremerhaven. Di sana kami mengunjungi salah satu museum di Bremerhaven yang bernama âDeutsches Auswandererhausâ. Museum ini didedikasikan untuk sejarah emigrasi Jerman, terutama ke Amerika Serikat dan merupakan museum bertema emigrasi terbesar di Eropa. Di dalam museum ini, semua peristiwa yang terjadi saat proses emigrasi digambarkan dengan sangat detail dan terasa seperti nyata. Pengunjung benar-benar diajak untuk melihat kehidupan dari para emigran selama mereka berada dalam perjalanan menggunakan kapal dan kita juga dapat merasakan suasana yang sebenarnya di dalam kapal.
Di minggu terakhir kursus, ada satu acara yang dinamakan âLaenderabendâ. Acara ini merupakan acara untuk memperkenalkan kebudayaan dari masing-masing negara yang menjadi peserta kursus tersebut. Saya dan teman-teman dari Indonesia membawakan lagu tradisional dari seluruh daerah di Indonesia yang dikemas dalam bentuk medley. Salah satu hal yang paling berkesan adalah saya bangga sebagai orang Maumere saya bisa membawakan lagu âGemu Fa Mi Reâ dan bisa menari bersama dengan para pendamping, para guru dan juga teman-teman sesama peserta kursus dari negara lain.
Kami mempunyai projek yang harus dikerjakan di minggu terakhir kursus dan akan dipresentasikan di hari terakhir kursus. Saya termasuk di kelas B1 dan projek yang kami punya adalah âRecycling-Modeâ yang berarti kami harus mendaur ulang pakaian atau kain yang sudah tidak dipakai menjadi sebuah pakaian baru. Awalnya kami juga melakukan wawancara dengan beberapa orang seperti para pendamping dan guru-guru. Kami melakukan wawancara dengan pertanyaan seputar apa yang mereka ketahui tentang âRecycling-Modeâ. Di hari terakhir kursus, kami melakukan fashion show untuk menunjukkan hasil karya kami.
Sekian cerita yang dapat saya bagikan tentang pengalaman saya mengikuti PASCH Jugendkurs 2023 di Bremen, Jerman. Pengalaman ini pastinya tidak akan pernah saya lupakan dan akan menjadi salah satu bagian terindah dari kehidupan saya. Terima kasih banyak kepada SMAK Frateran Maumere yang telah memberikan kesempatan berharga ini kepada saya. Kalau saya tidak melanjutkan pendidikan di SMAK Frateran Maumere mungkin saya tidak akan pernah merasakan pengalaman ini. Terima kasih kepada Frater Kepala sekolah yang selalu mendukung dan memotivasi saya. Terima kasih juga kepada guru Bahasa Jerman di sekolah saya, Herr Arnold, Frau Irin dan Frau Nona yang selalu membantu serta mendampingi saya dalam setiap persiapan yang saya lakukan. Pesan saya untuk adik kelas saya yang masih kelas 10 dan 11, manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Bisa menjadi siswa SMATER merupakan salah satu hal yang harus kalian syukuri. Manfaatkanlah keuntungan kita sebagai salah satu sekolah PASCH karena tidak semua orang punya kesempatan yang sama dengan kalian.
Das ist alles von mir.
Ich bin Yonah, Vielen Dank.