GERIMIS DI JANUARI
Berdiam diri dalam kegelapan
Berbalut selimut hangatkan tubuh
Hujan rintik menderu mengikuti
Tanah gersang kian basah
Mengalir rintikan jatuh
Memenuhi sekonyong kota
Entah kapan kan henti
Hujan di Januari
Menyingkap pagi dan fajar
Menghalau derap langkah
Merintis hari esok cemerlang
Aku bertaruh melawan semesta
Detak waktu di dinding mengumbar tanya
Mampukah aku menerjang
Bertaruh tekad pada alfa Januari
GURUKU, CANDIL HIDUPKU
Guru...
Kau pelita bagi jalanku yang gelap
Kau arahkan jalanku yang lurus tanpa kelok
Kau bukakan jendela pengetahuanku yang tertutup
Lelah yang ada di pundakmu tidak kau tunjukan
Kau menunjukan dirimu seperti badut, agar kami selalu tersipu
Kau selalu memikirkan tentang kami, tanpa pula memikirkan dirimu
Kau mengobarkan nyala api semangat bagi kami
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru...
Aku tak mampu memberimu emas
Aku tak sanggup mengenakan permata
Hanyalah untaian kata yang dapat kugoreskan untukmu
Terima kasih guruku