POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Menanggapi penyelenggaraan pembelajaran Tahun Ajaran dan Akademi Baru di masa Pandemi Covid-19 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim maka di lingkungan Satuan Pendidikan SMAK Frateran Maumere telah mempersiapkan para Guru SMAK Frateran Maumere untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka di masa Covid-19 di Tahun Pelajaran 2020/2021 yang tetap dilaksanakan pada bulan juli 2020.
Sisi lain, Kepala Satuan Pendidikan SMAK Frateran Maumere, juga diundang untuk pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 3 Juni 2020 pkl. 09.00-selesai dengan menggunakan aplikasi zoom, juga membahas hal utama berkenaan dengan kesiapan pembelajaran daring selama masa Covid-19 TP. 2020/2021 dengan memperhatikan wilayah dengan Zona merah, oranye, kuning dan hijau.
Demikian penjelasan Kepala Sekolah SMAK Frateran Maumere, Fr. M. Paschalis, BHK kepada POS-KUPANG.COM melalui rilisnya kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa (16/6/2020) siang.
Ia menjelaskan, Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere tetap menaati Surat Keputusan Pemerintah Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Kepala Daerah jika Maumere dikategorikan sebagai Zona Merah/Oranye.
Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere menyadari bahwa situasi saat ini sulit untuk mengumpulkan peserta didik mengingat prinsip kebijakan pendidikan yakni kesehatan dan keselamatan Peserta Didik, Pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu, Kepala Sekolah Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere membuat kebijakan untuk mengadakan IHT di lingkungan Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Yayasan Mardiwiyata milik Frater-Frater Bunda Hati Kudus yakni Mendesain pembelajaran berbasis IT.
"Dan kami siap melaksanakan pembelajaran daring, TP. 2020/2021. Kesiapan Sumber Daya Guru di lingkungan Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere berupa IHT "In House Training" yang sedang kami laksanakan (8-19 Juni 2020)," ujarnya.
Tujuan diadakannya In House Training", paparnya, pertama, mengoptimalkan dan meningkatkan Sumber Daya Guru. Kedua; memanfaatkan tenaga pendidik yang memiliki kemampuan untuk mendesain video konten pembelajaran sehingga pembelajaran daring lebih baik, efektif, menyenangkan (BEM). Tenaga Pendidik di Lingkungan SMA Katolik Frateran Maumere, antusias dengan kebijakan Frater M. Paschalis, BHK, S. Pd selaku Kepala Sekolah.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Daerah dan secara khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berani membuat keputusan untuk memberi hak prerogative kepada semua Kepala Satuan Pendidikan untuk menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk membantu Yayasan Swasta (honor) serta mengadakan sarana dan prasarana sesuai tuntutan Protokol Kesehatan. Dan kami juga telah menyiapkan tenaga kesehatan Strata 1 Keperawatan, Ners untuk selalu siap di lingkungan Satuan Pendidikan.
Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere, telah mempersiapkan scenario jika wilayah Maumere di kategorikan sebagai Zona Hijau maka Proses tatap muka di kelas menggunakan system shift per minggu. Minggu I; Peserta Didik Kelas X dengan 8 rombel, dibagi menjadi 16 rombel. Satu rombel terdiri dari 18 Peserta Didik, sehingga ruang kelas XI dan XII di gunakan sesuai dengan rombel yang ada. Peserta Didik kelas XI dan XII pembelajaran dari rumah, berlaku juga Minggu II kelas XI (16 rombel) melakukan tatap muka maka kelas X dan kelas XII pembelajaran daring. Minggu III kelas XII (16 rombel) melakukan tatap muka maka kelas X dan XI pembelajaran dari rumah. Pada prinsipnya, Satuan Pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere selalu siap kapan saja untuk melayani hak Peserta Didik untuk mendapatkan pendidikan," jelas Frater.Paschalis. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)